banner_PTA FIX banget.png

Program Prioritas Badilag

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama telah menetapkan 4 (Empat) program prioritas Tahun 2023
Program Prioritas Badilag

Aplikasi SIPP

Aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP), merupakan aplikasi administrasi dan penyediaan informasi perkara baik untuk pihak internal pengadilan, maupun pihak eksternal pengadilan. Pengunjung dapat melakukan penelusuran data perkara (jadwal sidang sampai dengan putusan) melalui aplikasi ini.
Aplikasi SIPP

SIWAS

Aplikasi yang disediakan oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI, untuk melaporkan suatu perbuatan berindikasi pelanggaran yang terjadi di lingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia atau Peradilan dibawahnya.
SIWAS

logo jadwal sidang

 

 

logo SIPP

 

 

 

logo direktori putusan

 

 

 

logo biaya perkara

 

.

 

 

Logo Aplikasi Binwas

Logo Aplikasi SIO

Logo Aplikasi SIP

 

 

 

 

 

Logo Aplikasi e tamu

 

Written by Super User on . Hits: 41

KEMATIAN MENGINTAI KITA

Oleh Mohd. Abdu A. Ramly

Kematian merupakan bagian dari proses kehidupan, yang terus-menerus berganti. Ketika manusia masih di alam arwah, maka sebetulnya ia dalam keadaan mati, kemudian dilahirkan ke alam dunia dunia, yang atas hal tersebut manusia disebut hidup, dan ketika sudah sampai pada ajalnya, maka manusia akan mati dan berada di alam barzakh, sampai dibangkitkan (hidup) kembali pada saat tibanya hari kiamat.

Allah SWT berfirman dalam Alqur’an dalam Surah Albaqarah ayat 28:

كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Terjemahannya: “Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?”

Dari ayat tersebut, jelaslah bahwa dalam perjananan hidup manusia, hanya mengalami dua siklus, yaitu siklus kematian dan siklus kehidupan, yang masing-masing siklus tersebut, setiap manusia akan mengalami dua kali, yaitu dua kali mengalami kematian dan dua kali mengalami kehidupan.

Mengapa Allah SWT menciptakan siklus tersebut? Di dalam Alqur’an, Surah Almulk ayat 2, Allah SWT berfirman:

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

Terjemahannya: “(Allah) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia (Allah) menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”.

Jadi, Allah menjadikan siklus kematian dan siklus kehidupan tersebut, sebagai ujian kepada manusia, dengan tujuan agar manusia selalu beramal sholih dengan sebaik-baiknya, karena ketika manusia sudah berada pada siklus kehidupan yang kedua, maka ia akan berbahagia, apabila amal sholihnya diterima oleh Allah SWT.

Dan sebetulnya, setiap hari, manusia selalu mengalami siklus kematian dan kehidupan yang terus silih berganti, karena ketika manusia dalam keadaan tidur, maka sebetulnya manusia itu dalam keadaan mati, dan ketika bangun dari tidur, maka manusia itu hidup kembali, demkian seterusnya sampai manusia menemui ajalnya, berupa kematian yang hakiki, dan dibangkitkan kembali di hari kiamat, yang merupakan kehidupan yang hakiki pula. Allah SWT. berfirman dalam Surah Azzumar ayat 42:

اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَىٰ عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَىٰ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Terjemahannya: Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.

Ayat tersebut menjelaskan, bahwa Allah SWT memegang jiwa (ruh) manusia ketika manusia dalam keadaan tidur dan ketika sudah mati. Hanya ketika tidur, maka Allah SWT akan melepaskan kembali jiwa (ruh) tersebut, jika Allah SWT belum menetapkan kematiannya. Oleh karena itu, ketika dalam keadaan tidur, seolah-olah jiwa (ruh) manusia itu pergi mengembara, sehingga manusia ketika tidur sering mengalami mimpi bertemu dengan jiwa (ruh) orang lain. Di dalam Tafsir Aththabary disebutkan:

أن أرواح الأحياء والأموات تلتقي في المنام

Sesungguhnya ruh-ruh dari orang-orang yang hidup dan ruh-ruh orang sudah mati itu saling berjumpa atau saling bertemu di alam mimpi.

Sehingga tidak mengherankan, ketika manusia sedang dalam ketidurannya, ia sering bermimpi, yaitu seolah-olah bertemu dengan seseorang yang sudah meninggal dunia, bahkan saling berkomunikasi di alam mimpi tersebut.

Dari peristiwa tersebut, maka sepatutnya siklus kematian yang selalu dialami oleh manusia setiap harinya, terutama di saat manusia itu sedang tidur, hal tersebut dapat dijadikan pelajaran atau “maw’izhoh” sehingga selalu beramal sholih karena selalu ingat akan kematiannya. Sebab cepat atau lambat, kematian yang hakiki akan datang di saat manusia sudah sampai pada ajalnya, dan ketika manusia dibangkitkan kembali di hari kiamat, yang merupakan kehidupan yang hakiki, maka dalam kehidupan yang hakiki tersebut, manusia akan dimintai pertanggungjawabannya ketika hidup di atas dunia. Dan dalam dalam kehidupan yang yang hakiki tersebut, ada orang yang bahagia, karena mendapatkan kenikmatan berupa syurganya Allah SWT, dan ada pula yang menderita, karena mendapatkan siksaan di nerakanya Allah SWT.

Karena kematian itu selalu mengintai kita di setiap saat, maka semoga saja kita selalu mengingatnya, sehingga selalu beramal sholih, dan meninggalkan perbuatan maksiat, agar kita semua bisa memperoleh kebahagiaan, baik kebahagiaan dalam kehidupan di dunia ini, terutama kebahagiaan dalam kehidupan yang hakiki di akhirat kelak, sebagaimana doa yang selalu kita ucapkan:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan (kebahagiaan) di dunia dan kebaikan (kebahagiaan) di akhirat, dan peliharalah kami dari (siksaan) neraka.

Sofifi, 17 November 2023

Mohd. Abdu A. Ramly

Hakim Tinggi PTA Maluku Utara

Hubungi Kami

Pengadilan Tinggi Agama Maluku Utara

Jl. Raya Sultan Nuku, Desa Balbar, Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara

Telp: 0921-6121954

Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Tim IT Pengadilan Tinggi Agama Maluku Utara © 2023